Pelatih tim pencak silat Kamboja Lutfan Budi Santosa mengatakan lebih dari 20 atlet Kamboja menimba ilmu di Tanah Air sejak Oktober 2022. Dia mengungkapkan pada awal kedatangannya, atlet Kamboja sama sekali belum mengetahui dasar-dasar dari seni bela diri asli Indonesia ini.
Lutfan ditunjuk Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk membimbing para atlet Kamboja. Dia bertugas bersama dua pelatih asal Indonesia lainnya yakni Nunu Nugraha dan Pujo Janoko.
"Kami mempersiapkan atlet Kamboja untuk turun di 12 nomor tanding putra dan putri, serta 12 nomor seni putra dan putri. Selain tiga pelatih dari Indonesia, ada juga dua pelatih asal Kamboja," kata Lutfan kepada ANTARA di Padepokan Pencak Silat TMII, Kamis.
"Tim Kamboja sudah sekitar tiga bulan training camp di sini (Padepokan Pencak Silat TMII). Progresnya sudah mulai meningkat. Kami mulai dengan basic teknik dan kini sudah teknik pematangan. Fisik juga yang awalnya kurang, kini membaik. Tiga bulan ke depan tinggal memaksimalkan, " ujar Lutfan menambahkan.
Lutfan juga mengungkapkan perkembangan pencak silat belum begitu berkembang di Kamboja.
"Mereka benar-benar dari nol semua. Belum tahu peraturan dan teknik pukulan, serta yang lainnya. Mungkin dari Youtube saja mereka tahunya," katanya disela kunjungan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dan jajaran di Padepokan Pencak Silat TMII, hari ini.
Sepanjang bergulirnya SEA Games, Kamboja memang kerap absen dari cabang olahraga pencak silat. Kini, sebagai tuan rumah pada 2023, Kamboja tampaknya ingin memaksimalkan seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan.
Baca juga: Pencak silat Indonesia bidik lima emas pada SEA Games 2023
Adapun Lutfan bukan kali pertama melatih atlet di luar Indonesia. Sebelumnya, dia juga pernah melatih atlet India. Pun demikian dengan Pujo Janoko yang pernah melatih di Malaysia. Sementara Nunu, ini merupakan kali pertama bertugas sebagai pelatih usai pensiun menjadi atlet.
Tak hanya sekadar melatih, tiga pelatih ini juga sekaligus menjadi duta untuk terus mempopulerkan pencak silat di dunia. Mereka berharap ke depan pencak silat pun bisa dipertandingkan di Olimpiade.
"Pencak silat sangat berkembang di negara lain. Misalnya saja India yang rutin mengikuti ajang-ajang internasional. Di sana juga kejuaraan nasionalnya begitu banyak," kata Lutfan.
Kamboja dan Indonesia saat ini tengah bekerja sama untuk mengembangkan disiplin olahraga bela diri asal masing-masing. Pada sisi lain, Indonesia tengah belajar kun bokator, olahraga bela diri asal Kamboja yang untuk kali pertama dipertandingkan pada SEA Games 2023.
Sebanyak 21 atlet Indonesia menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Padepokan Pencak Silat TMMI sejak Oktober 2022 lalu.
Dalam prosesnya, Indonesia juga mendapat bimbingan dari pelatih asal Kamboja yakni Someeng untuk tarung dan Eung untuk seni.
Pelatih I kun bokator Indonesia Agus Nanang Sunarya mengatakan para atlet tak kesulitan dalam mempelajari kun bokator. Sebab secara umum memiliki banyak kesamaan dengan disiplin bela diri lainnya seperti seni bela diri campuran (MMA), pencak silat, wushu, muay thai, dan lainnya.
"Kun bokator yang membedakan hanya aturan. Kami telah didampingi pelatih asal Kamboja dan perkembangan atlet Indonesia begitu pesat. Jadi kami optimistis bisa berbicara banyak di SEA Games Kamboja nanti," kata Agus.
Baca juga: Pencak silat Indonesia juara umum kejuaraan dunia di Malaysia
Baca juga: Prabowo berkomitmen membawa pencak silat di kancah Olimpiade
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023